Salah satu keluhan yang banyak dialami oleh perempuan adalah gatal di kemaluan atau sekitarnya. Hal ini tentu saja bisa mengganggu terutama jika gatal yang muncul tidak bisa ditoleransi. Apa yang bikin Miss V terasa gatal?
Gatal di vagina adalah adanya rasa di kulit vagina dan daerah sekitarnya (vulva) yang biasanya menimbulkan keinginan untuk menggaruk daerah tersebut. Kondisi ini kadang membuat seseorang sulit untuk berkonsenrasi.
Gatal ini bisa disebabkan oleh adanya penyakit menular seksual atau akibat infeksi. Namun gatal yang terjadi saat hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon yang mempengaruhi pH vagina sehingga menyebabkan iritasi topikal.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab umum dari gatal di vagina, seperti dikutip dari nlm.nih.gov, Senin (19/12/2011) yaitu:
- Iritasi zat kimia, misalnya dari deterjen, pelembut kain, semprotan vagina, salep, busa kontrasepsi dan gel pelumas.
- Menopause, menurunnya kadar hormon estrogen menyebabkan penipisan dinding vagina dan pelumasan berkurang yang memicu rasa gatal.
- Stres, meningkatkan rasa gatal di vagina dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
- Infeksi jamur di vagina, infeksi ini bisa disebabkan oleh penggunaan antibiotik jangka panjang, pil KB, kehamilan, menstruasi, hubungan seksual, diabetes dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Vaginitis, yaitu adanya peradangan, gatal-gatal, adanya cairan yang keluar serta timbul bau tidak sedap yang biasanya disebabkan oleh infeksi termasuk penyakit menular seksual.
- Kondisi kulit tertentu yang bisa mempengaruhi kulit vulva.
- Infeksi cacing kremi yang bisa masuk ke vagina.
Jika gatal yang terjadi tidak menimbulkan lesi (luka) di kulit dan tidak menyebabkan bau maka hal itu bukanlah disebabkan oleh infeksi. Namun jika gatal itu tidak hilang dalam waktu 4-6 minggu atau disertai bau maka segera periksakan ke dokter.
Untuk mencegah terjadinya gatal di vagina dan daerah sekitarnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
- Menghindari penggunaan tisu berwarna yang wangi serta semprotan wanita (douches)
- Segera mengganti pakaian yang basah setelah berolahraga atau berenang
- Membersihkan area intim dengan menyeka atau mencuci dari depan ke belakang (vagina ke anus) setelah buang air kecil atau besar
- Konsumsi yogurt yang mengandung Lactobacillus acidophilus hidup ketika mengonsumsi antibiotik
- Menghindari celana dalam yang terbuat dari bahan sintetis, serta gunakan celana dari bahan katun atau stoking dari cotton crotch
- Hindari menggaruk jika timbul gatal karena akan memperburuk keadaan.
(HL-vey/detikhealth)
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=309500785751304&set=a.295209463847103.79407.295207600513956&type=1&theater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar